Rabu, 21 Juni 2017

Faktor Pemicu Partisipasi Politik (bagian 1) Oleh: Fayakhun Andriadi



Laju perkembangan teknologi di era globalisasi ini melaju kencang. Laju yang demikian kencang seolah tak bisa ditahan oleh apapun. Bidang lain yang tidak bisa mengimbangi laju perkembangan teknologi semakin terpinggirkan. Seolah hanya ada dua pilihan bagi bidang-bidang tersebut, ikut berlari mengikuti laju kencang teknologi atau terpinggirkan untuk selanjutnya terancam menghilang. Hal ini sangat disadari oleh Fayakhun Andriadi, ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta.
Latar belakang pendidikan Fayakhun Andriadi yang pernah kuliah di bidang teknologi tentu sangat berpengaruh. Belum lagi jika melihat fakta bahwa Fayakhun juga tercatat memiliki gelar Doktor bidang politik dari Universitas Indonesia. Wajar saja jika pengetahuan Fayakhun di bidang ini bisa dibilang mumpuni.
Di sela-sela kesibukannya sebagai ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta dan anggota DPR RI, Fayakhun bisa dibilang sebagai salah satu politisi yang produktif menulis. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengedukasi masyarakat supaya bisa lebih berperan aktif dalam dunia politik. Karena, disadari atau tidak, politik tetap menjadi salah satu instrumen yang sangat menentukan nasib suatu bangsa.
Dalam salah satu bukunya yang berjudul “Demokrasi di Tangan Netizen”, Fayakhun memaparkan bahwa rendahnya tingkat partisipasi warga negara -khususnya di bidang politik- bisa diupayakan agar meningkat. Terdapat beberapa faktor yang bisa memengaruhi keputusan seseorang. Keputusan dari yang awalnya menolak atau enggan berpartisipasi menjadi berkenan untuk ikut serta berpartisipasi. Faktor-faktor inilah yang bisa diupayakan supaya mendukung penciptaan lingkungan yang mendukung. Setelah itu, diharapkan tingkat partisipasi warga negara khususnya di bidang politik menjadi semakin meningkat.
Menurut Almond (2001), terdapat lima penyebab pokok yang memberikan dorongan terhadap keinginan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pemerintahan. Lima penyebab pokok yang dimaksud adalah:
Pertama, modernisasi. Modernisasi memberikan dorongan langsung maupun tidak langsung terhadap partisipasi politik. Modernisasi mengubah berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat sebuah negara. Inovasi terjadi pada berbagai aspek dalam kehidupan. Salah satu penyebabnya adalah temuan-temuan yang baru dalam bidang teknologi. Kegiatan masyarakat menjadi semakin mudah, efektif, dan efisien. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh penemuan-penemuan terbaru di bidang teknologi bisa memicu tingkat keinginan warga masyarakat untuk bisa ikut berpartisipasi dalam bidang pemerintahan. Mereka yang awalnya enggan karena dinilai membuang-buang waktu, bisa diajak untuk ikut berpartisipasi dengan penggunaan teknologi yang membuat kinerja menjadi lebih mudah dan cepat.